Sabtu, 27 Februari 2016

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI



LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI TVRI YOGYAKARTA






Disusun Oleh :
1)    Pariyo
2)    Ririn
3)    Mujiono
4)    Sayyid Ali R.

Kelas                    : XI
Jurusan       : Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ)

SMK SATYA BHAKTI ILMU
Jl. Raden Patah NO.128 GROBOGAN
Tahun Pelajaran : 2015/2016



DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.    Sejarah dan perkembangan TVRI JOGJA..................................................1
BAB II ISI............................................................................................................. 2
       A.  VISI, MISI Dan TUJUAN........................................................................ 2
       B. Manfaat Kunjungan Industri........................................................................ 2
       BAB III PENUTUP................................................................................................3
A.    Kesan Dan Saran................................................................................................... 3
B.     Lampiran............................................................................................................... 3






KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya karena saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ke Stasiun TV TVRI JOGJA pada tanggal 17 Februari 2016. Laporan ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas .

Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi




Grobogan,28 Februari 2016
Penulis








 BAB I
PENDAHULUAN

TVRI STASIUN D.I. YOGYAKARTA
A. SEJARAH BERDIRINYA TVRI
Dalam rangka menyambut penyelenggaraan ASIAN GAMES IV tahun 1961, maka pemerintah memutuskan untuk membangun stasiun televisi di Jakarta. Oleh karenanya dibentuklah panitia persiapan pembangunan stasiun televisi yang terdiri dari sembilan orang dimana R.M. Soenarto bertindak sebagai ketua. Pada tanggal 23 Oktober 1961 diambillah keputusan akhir mengenai pendirian stasiun televisi sekaligus digunakannya peralatan dari Nippon Electronica Corporation ( NEC ) Jepang.
Siaran perdana sebagai siaran percobaan disiarkan pada tanggal 17 Agustus 1962 berupa siaran khusus liputan tentang upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Disusul kemudian dengan penayangan pembukaan ASIAN GAMES IV pada tanggal 24 Agustus 1962 yang kemudian dilanjutkan siaran-siaran secara teratur dengan nama Biro Radio dan Television  Organizing Committee ASIAN GAMES IV, sekaligus merupakan hari jadi berdirinya Televisi Republik Indonesia ( TVRI ).
Melalui Kepres RI No. 215 tahun 1963 maka dibentuklah yayasan tersendiri dengan nama Yayasan Televisi Republik Indonesia. Penyesuaian pada tahun 1968 dilantik Direktorat Jendral Radio, Televisi dan Film Departemen Penerangan RI.
Perluasan jangkauan TVRI terus ditingkatkan guna menggali, mengangkat serta mengembangkan potensi dari suatu daerah. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkn kebijakan untuk mendirikan stasiun penyiaran daerah di beberapa wilayah di Indonesia dalam kurun waktu 1962 sampai dengan 1999, yakni TVRI Jakarta (1962), TVRI Yogyakarta (1965), TVRI Medan (1970), TVRI Ujung Pandang (1972), TVRI Banda Aceh (1973), TVRI Palembang (1974), TVRI Denpasar (1978), TVRI Surabaya (1978), TVRI Manado (1978), TVRI Bandung (1987), TVRI Samarinda (1993), TVRI Ambon (1993), TVRI Semarang (1996), dan TVRI Padang (1997), selanjutnya dengan adanya pemekaran wilayah di beberapa propinsi di Indonesia, maka saat ini jumlah Stasiun TVRI di Indonesia mencapai 29 buah yakni :
  1. TVRI Stasiun Aceh
  2. TVRI Stasiun Sumatera Utara
  3. TVRI Stasiun Sumatera Barat
  4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan
  5. TVRI Stasiun Riau & Kepri
  6. TVRI Stasiun Bangka Belitung
  7. TVRI Stasiun Bengkulu
  8. TVRI Stasiun Jambi
  9. TVRI Stasiun Lampung
  10. TVRI Stasiun Jawa Barat & Banten
  11. TVRI Stasiun DKI Jakarta
  12. TVRI Stasiun Jawa Tengah
  13. TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta
  14. TVRI Stasiun Jawa Timur
  15. TVRI Stasiun Bali
  16. TVRI Stasiun NTB
  17. TVRI Stasiun NTT
  18. TVRI Stasiun Kalimanten Selatan
  19. TVRI Stasiun Kalimantan Barat
  20. TVRI Stasiun Kalimanatan Tengah
  21. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
  22. TVRI Stasiun Sulawesi Utara
  23. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
  24. TVRI Stasiun Sulawesi Barat
  25. TVRI Stasiun Gorontalo
  26. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
  27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
  28. TVRI Stasiun Maluku & Maluku Utara
  29. TVRI Stasiun Papua Barat

II. PERKEMBANGAN TVRI
Semula TVRI berada di bawah Yayasan sejak tahun 1962, kemudian tahun 1965 dibawah Direktorat Televisi Departemen Penerangan. Selanjutnya tahun 1970 di bawah Direktorat Jendral Radio, Televisi, dan setelah dibubarkannya DEPPEN pada tanggal 16 Oktober 1999, maka pada tanggal 7 Juni 2000 melalui Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2000 yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid, TVRI telah resmi menjadi Perusahaan Jawatan ( Perjan ).
Pada pemerintahaan Megawati melalui PP No. 9 Tahun 2002, tertanggal 17 April 2002 TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas ( PT ). Dengan beralihnya TVRI menjadi PT berarti struktur organisasinya secara otomatis mengalami perubahan dengan menyesuaikan prinsip-prinsip operasional sebuah perusahan. Selanjutnya Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002 yang menempatkan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, selanjutnya , melalui PP no. 13 tahun 2005, tertanggal 18 Maret 2005, TVRI diubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik dan sejak tanggal 24 Agustus 2006 telah ditetapkan Jajaran Direksi LPP TVRI oleh Dewan Pengawas LPP TVRI.




Jika dibuat skema, maka sejarah status TVRI adalah :
  1. 1962 : Yayasan TVRI
  2. 1965 : Direktorat dibawah Deppen.
  3. 2001 : Perjan PP No.36/Th.2000 (Depkeu, BKN)
  4. 2002 : PT (Persero) PP No.9/Th.2002 (Depkeu, BKN, Menneg BUMN, Menneg Kominfo)
  5. 2005 : TV  Publik – UU No.32/Th.2002, PP.11/Th.2005, PP.No.13/Th. 2005 Tgl.18-3-05
  6. 2006 : Dewan Pengawas dan Dewan Direksi LPP TVRI pertama terpilih, dikukuhkan dan dilantik.
  7. Dewan Pengawas Periode 2011 – 2016, dikukuhkan 9 Januari 2012. Dan diperbaharui pada 20 Januari 2015 dengan SK Nomor ISTIMEWA/KEP/PIMPINAN RAPAT/DEWAS-TVRI/2015
Adapun Dewan Pengawas  TVRI tersebut terdiri atas :
  1. Akhmat Sofyan, S.Sos
  2. Dra. Immas Sunarya, M.M
  3. Indrawadi Tamim, Ph.D
  4. Bambang Soeprijanto
  5. Elprisdat M Zen









 BAB II
ISI
1.      VISI
Terwujudnya TVRI sebagai media independen, profesional, terpercaya dan pilihan bangsa Indonesia, dalam keberagaman usaha dan program serta jaringan penyiaran berkualitas yang ditujukan untuk melayani    kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melestarikan nilai budaya bangsa,untuk memperkuat kesatuan nasional
2.      MISI
a)   Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
b)   Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.
c)   Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
d)  Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.
3.      TUJUAN PENYIARAN  TVRI
Memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. (Pasal 3 UU No.32/Th.2002, tentang Penyiaran)
4.      TUJUAN dan SASARAN
a)   Terciptanya program yang menarik.
b)   Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan.
c)   Meningkatnya kualitas SDM khususnya pada penguasaan teknologi informasi.
d)  TVRI menjadi pusat sarana pembelajaran sekolah dan luar sekolah.
e)   Meningkatnya sistem dan prosedur pada TVRI.
f)    Meningkatnya kemampuan Stasiun Penyiaran Daerah.
g)   Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi.
h)   Meningkatnya jangkauan siaran.


B.Manfaat Kunjungan Industri
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :

1.      Bagi siswa

-          Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
-          Melihat secara langsung cara kerja produksi.
-          Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat seBuah Industri.
2.      Bagi sekolah
-           Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
-          Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
3.      Bagi Industri
-          Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
-          Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru. 
-          Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.
-          Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.















 BAB III
PENUTUP



B.   Kesan dan Saran


          Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami     mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat.

Kesan :

v  Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.
v  Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung karyawan-    karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.
v  Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.
v  Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan.

Saran :

v  Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi agar siswa dapat mengetahui proses pembuatannya.
v  Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
v   Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri ketempat yang sesuai dengan kompetensi keahlian.
v  Sebaiknya pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan tentang bagian-bagian atau tugas-tugas karyawanya.








C. Lampiran
Season  Tanya jawab
Pertanyaan :
1.      Siapa saja dewan pengawas TVRI ? ( dari Riyanto Kelas XI )
2.      Program apa yang pertama kali di tayangkan ? (dari Sigit Kelas X )
Jawaban :
1.      Dewan pengawas TVRI yaitu :
a.       Akhmat Sofyan, S.Sos 
b.      Dra. Immas Sunarya, M.M
c.       Indrawadi Tamim, Ph.D 
d.      Bambang Soeprijanto
e.       Elprisdat M Zen
2.      Program yang pertama kali di tayangkan yaitu Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-20

1 komentar: